KOMPETENSI:
- Kemampuan memahami fungsi pajak sebagai sumber pendapatan negara
INDIKATOR:
- Pengertian pajak dan retribusi
- Dasar-dasar pemungutan pajak
- Jenis-jenis pajak
- Unsur-unsur pajak
- Fungsi dan peranan pajak
- Contoh pajak yang ditanggung keluarga
Materi
Konsumsi
Apa yang dimaksud dengan Konsumsi?Dilihat dari arti Ekonomi, konsumsi adalah setiap tindakan untuk mengurangi atau menghabiskan guna ekonomi suatu benda.
Contoh: memakan makanan, memakai baju, mengendarai sepeda motor, menempati rumah.
Contoh: memakan makanan, memakai baju, mengendarai sepeda motor, menempati rumah.
Mengapa Manusia Mengkonsumsi sesuatu?Tujuan dari konsumsi adalah untuk memenuhi kebutuhan manusia dan memperoleh kepuasan dari pemenuhan tersebut. Sedangkan orang, badan usaha, atau organisasi yang memakai, menggunakan, mengurangi atau menghabiskan guna ekonomi suatu benda disebut sebagai konsumen.
Teori KonsumsiSetiap orang atau keluarga mempunyai skala kebutuhan yang dipengaruhi oleh pendapatan. Kondisi pendapatan seseorang akan mempengaruhi tingkat konsumsinya. Makin tinggi pendapatan, makin banyak jumlah barang yang dikonsumsi. Sebaliknya, makin sedikit pendapatan, makin berkurang jumlah barang yang dikonsumsi. Bila konsumsi ingin ditingkatkan sedangkan pendapatan tetap, terpaksa tabungan digunakan akibatnya tabungan berkurang.
Dapat dicontohkan, misalnya seorang siswa diberikan uang saku oleh orang tuanya sebulan Rp. 100.000. Dia harus bisa mengatur keuangan tersebut agar cukup untuk satu bulan, mulai untuk uang transport, untuk jajan, membeli alat-alat tulis dan menyisihkan untuk menabung, diluar dari uang sekolah tentunya. Bila ternyata suatu ketika uang yang Rp. 100.000 tersebut tidak cukup, maka ia dapat menggunakan tabungannya untuk memenuhi keperluannya yang masih kurang.
Dapat dicontohkan, misalnya seorang siswa diberikan uang saku oleh orang tuanya sebulan Rp. 100.000. Dia harus bisa mengatur keuangan tersebut agar cukup untuk satu bulan, mulai untuk uang transport, untuk jajan, membeli alat-alat tulis dan menyisihkan untuk menabung, diluar dari uang sekolah tentunya. Bila ternyata suatu ketika uang yang Rp. 100.000 tersebut tidak cukup, maka ia dapat menggunakan tabungannya untuk memenuhi keperluannya yang masih kurang.
Demikian pula kemampuan untuk investasi, bila tingkat bunga tinggi masyarakat terdorong untuk lebih banyak menabung dan mengurangi konsumsi. Sebaliknya, bila tingkat bunga rendah orang lebih cenderung menaikkan konsumsi.
Contoh sederhananya, pada saat terjadi krisis moneter tahun 1999 orang berlomba-lomba untuk menarik uangnya dari bank dengan alasan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Untuk mengatasi hal ini pemerintah mengeluarkan kebijakan dengan menaikkan nilai suku bunga bank dengan harapan orang akan tergoda untuk menabungkan kembali uangnya ke bank karena tingkat suku bunga yang besar.
Apa yang dimaksud dengan Perilaku Konsumen?
Perilaku permintaan konsumen terhadap barang dan jasa akan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya: pendapatan, selera konsumen, dan harga barang, disaat kondisi yang lain tidak berubah (ceteris paribus). Perilaku konsumen ini didasarkan pada Teori Perilaku Konsumen yang menjelaskan bagaimana seseorang dengan pendapatan yang diperolehnya, dapat membeli berbagai barang dan jasa sehingga tercapai kepuasan tertentu sesuai dengan apa yang diharapkannya.
Perilaku permintaan konsumen terhadap barang dan jasa akan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya: pendapatan, selera konsumen, dan harga barang, disaat kondisi yang lain tidak berubah (ceteris paribus). Perilaku konsumen ini didasarkan pada Teori Perilaku Konsumen yang menjelaskan bagaimana seseorang dengan pendapatan yang diperolehnya, dapat membeli berbagai barang dan jasa sehingga tercapai kepuasan tertentu sesuai dengan apa yang diharapkannya.
Manfaat Dan Nilai Suatu Barang
Apa yang dimaksud dengan Manfaat dan Nilai dari Suatu barang?
Manfaat dari suatu barang adalah kemampuan dari barang itu untuk memenuhi atau memuaskan kebutuhan manusia. Manfaat suatu barang dapat bersifat subjektif, artinya bergantung pada orang yang membutuhkannya dan hanya dapat diukur dengan menggunakan tingkat intensitas kebutuhan yang dapat dipenuhi oleh barang itu.
Contohnya: Buku dan alat-alat tulis memiliki tingkat intensitas yang tinggi bila dilihat dari sudut pandang seorang pelajar, bila dibandingkan dengan petani maka petani akan menilai buku dan alat-alat tulis tersebut kurang bermanfaat dan lebih bermanfaat cangkul, pupuk dan alat-alat pertanian lainnya.
Manfaat dari suatu barang adalah kemampuan dari barang itu untuk memenuhi atau memuaskan kebutuhan manusia. Manfaat suatu barang dapat bersifat subjektif, artinya bergantung pada orang yang membutuhkannya dan hanya dapat diukur dengan menggunakan tingkat intensitas kebutuhan yang dapat dipenuhi oleh barang itu.
Contohnya: Buku dan alat-alat tulis memiliki tingkat intensitas yang tinggi bila dilihat dari sudut pandang seorang pelajar, bila dibandingkan dengan petani maka petani akan menilai buku dan alat-alat tulis tersebut kurang bermanfaat dan lebih bermanfaat cangkul, pupuk dan alat-alat pertanian lainnya.
Suatu Barang akan terasa manfaatnya apabila:
1. Sudah diubah bentuknya
misalnya: rotan di hutan akan lebih bermanfaat bila sudah dirubah bentuk menjadi kursi, meja, lemari.
misalnya: rotan di hutan akan lebih bermanfaat bila sudah dirubah bentuk menjadi kursi, meja, lemari.
2. Sudah dipindahkan tempatnya
misalnya: batu di gunung, pasir dipantai akan lebih bermanfaat bila sudah dipindahkan ke tempat-tempat pembangunan.
misalnya: batu di gunung, pasir dipantai akan lebih bermanfaat bila sudah dipindahkan ke tempat-tempat pembangunan.
3. Sesuai waktu penggunaannya
misalnya: jas hujan dan payung akan lebih bermanfaat bila digunakan pada musim hujan.
misalnya: jas hujan dan payung akan lebih bermanfaat bila digunakan pada musim hujan.
4. Sudah berpindah kepemilikan
misalnya: rumah akan bertambah nilai kegunaannya bila sudah dibeli dan dimiliki.
misalnya: rumah akan bertambah nilai kegunaannya bila sudah dibeli dan dimiliki.
Apabila dibuatkan suatu skema secara sederhana, maka nilai suatu barang dapat terbagi sebagai berikut:
Berikut ini adalah pengertian dari nilai suatu barang:
Nilai Pakai adalah kemampuan suatu barang atau jasa yang dipakai untuk memenuhi kebutuhan.
Nilai Pakai Objektif adalah kemampuan suatu barang atau jasa untuk memuaskan atau memenuhi kebutuhan manusia.
(misal: pakaian, perhiasan)
(misal: pakaian, perhiasan)
Nilai Pakai Subjektif adalah suatu arti yang diberikan oleh seseorang atas suatu barang / jasa tertentu sesuai kemampuan barang itu dalam memenuhi kebutuhannya.
(misal: buku pelajaran memiliki arti yang berguna bagi pelajar)
(misal: buku pelajaran memiliki arti yang berguna bagi pelajar)
Nilai Tukar adalah kemampuan suatu barang untuk dapat dipertukarkan dengan barang lain.
Nilai Tukar Objektif adalah kemampuan suatu barang untuk dapat ditukarkan dengan barang lain, nilai tukar objektif ditentukan oleh adanya hubungan tukar-menukar.
Misalnya dalam membuat suatu barang yang diperlukan konsumen (sebut saja untuk membuat tas atau sepatu dari kulit) seorang produsen membuatnya berdasarkan apa yang diperlukan/diminta oleh konsumen, bukan untuk keperluan pribadi, jadi produsen menilai barang berdasarkan nilai tukar.
Misalnya dalam membuat suatu barang yang diperlukan konsumen (sebut saja untuk membuat tas atau sepatu dari kulit) seorang produsen membuatnya berdasarkan apa yang diperlukan/diminta oleh konsumen, bukan untuk keperluan pribadi, jadi produsen menilai barang berdasarkan nilai tukar.
Nilai Tukar Subjektif adalah arti yang diberikan oleh seseorang terhadap suatu barang berdasarkan kesanggupan barang tersebut untuk dipertukarkan.
Misalnya si Ani sebagai konsumen mengatakan harga kemeja Rp.198.000, maka yang dimaksud adalah nilai tukar objektifnya. Tetapi bila si Ani adalah seorang produsen, maka dia melihatnya sebagai nilai tukar subjektif, karena ada faktor yang mempengaruhi, diantaranya:
- biaya pembuatan dan biaya lain dari barang tersebut
- persaingan dengan produsen kemeja lain
Di lain pihak, bila si Ani adalah seorang pedagang, maka ia akan menilai barang tersebut berdasarkan biaya yang akan dikeluarkan.
Misalnya si Ani sebagai konsumen mengatakan harga kemeja Rp.198.000, maka yang dimaksud adalah nilai tukar objektifnya. Tetapi bila si Ani adalah seorang produsen, maka dia melihatnya sebagai nilai tukar subjektif, karena ada faktor yang mempengaruhi, diantaranya:
- biaya pembuatan dan biaya lain dari barang tersebut
- persaingan dengan produsen kemeja lain
Di lain pihak, bila si Ani adalah seorang pedagang, maka ia akan menilai barang tersebut berdasarkan biaya yang akan dikeluarkan.
Hukum Gossen
Bagaimana Isi dari Hukum Gossen?
Berdasarkan hasil penelitian seorang ahli ekonomi Jerman yang bernama Gossen, ia membuat suatu kesimpulan bahwa “Jika pemuas terhadap suatu benda berlangsung terus menerus, kenikmatan mula-mula mencapai kepuasan tertinggi. Namun makin lama makin turun, sampai akhirnya mencapai titik nol.”
Berikut ini ditampilkan tabel yang mengilustrasikan hasil penelitian dari Gossen
Tabel kenikmatan meminum es jeruk
Urutan gelas yang diminum
|
TU
|
MU
|
0
|
10
|
-
|
1
|
10
|
10
|
2
|
17
|
7
|
3
|
19
|
2
|
4
|
19
|
0
|
TU adalah Total Utility/tingkat kepuasan total
MU adalah Marginal Utility/nilai tambah.
Perhatikan grafik di bawah
MU adalah Marginal Utility/nilai tambah.
Perhatikan grafik di bawah
Dari data tabel dapat terlihat bahwa pada gelas pertama bukan main nikmatnya hingga mencapai kepuasan 10, untuk gelas kedua sudah mulai berkurang kenikmatannya, sampai pada gelas yang terakhir nilai kenikmatannya 0 karena sudah mencapai titik optimal.
Pola Hidup Hemat
Apa yang dimaksud dengan "pola hidup hemat"?
Gerakan pola hidup hemat dan bersahaja selalu diperbincangkan. Yang dimaksud dengan pola hidup hemat berarti gaya hidup yang tidak boros dan tidak berlebihan.
Dapat dicontohkan seorang ibu yang pergi berbelanja dengan membawa daftar belanja, maka ia akan berbelanja sesuai dengan kebutuhan. Lain halnya bila seorang ibu yang pergi belanja tanpa daftar belanja, maka ia akan berbelanja diluar yang dibutuhkan, dan ini biasanya akan menimbulkan pemborosan.
Gerakan pola hidup hemat dan bersahaja selalu diperbincangkan. Yang dimaksud dengan pola hidup hemat berarti gaya hidup yang tidak boros dan tidak berlebihan.
Dapat dicontohkan seorang ibu yang pergi berbelanja dengan membawa daftar belanja, maka ia akan berbelanja sesuai dengan kebutuhan. Lain halnya bila seorang ibu yang pergi belanja tanpa daftar belanja, maka ia akan berbelanja diluar yang dibutuhkan, dan ini biasanya akan menimbulkan pemborosan.
Berbicara mengenai Pola Hidup Hemat, berikut ini terdapat beberapa pengertian dan contoh dari kegiatan yang tidak melakukan pemborosan:
- HEMAT berarti hati-hati dalam membelanjakan uang, tidak boros, disesuaikan dengan pendapatan dan kemampuan.
- BERSAHAJA artinya setelah berusaha sekuat tenaga, menerima apa yang dianugrahkan Tuhan.
- SEDERHANA artinya apa adanya dan tidak berlebih-lebihan, hidup sederhana bukan berarti hidup miskin.
- Pulang sekolah sedapat mungkin membantu orang tua, baik bekerja di sawah, di ladang, di toko, di perternakan, dsb.
- Biasakan untuk menabung dari pendapatan (uang saku) yang diterima
Produksi
Apa yang dimaksud dengan Pengertian Produksi?
Pengertian produksi dapat diartikan sebagai usaha untuk menciptakan atau menambah fedah ekonomi suatu benda dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Sedangkan orang, badan usaha, atau organisasi yang menghasilkan barang dan jasa disebut produsen.
Contoh sederhana dari kegiatan produksi adalah produksi ikan asin. Di mana kegiatan produksi ikan asin dimulai dari menangkap ikan, menjemur ikan, pengasinan ikan, sampai dengan mengangkut dan memperdagangkan ikan. Contoh lain dari kegiatan produksi seperti pekerjaan akuntan, pekerjaan guru, dokter, penasehat hukum.
Pengertian produksi dapat diartikan sebagai usaha untuk menciptakan atau menambah fedah ekonomi suatu benda dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Sedangkan orang, badan usaha, atau organisasi yang menghasilkan barang dan jasa disebut produsen.
Contoh sederhana dari kegiatan produksi adalah produksi ikan asin. Di mana kegiatan produksi ikan asin dimulai dari menangkap ikan, menjemur ikan, pengasinan ikan, sampai dengan mengangkut dan memperdagangkan ikan. Contoh lain dari kegiatan produksi seperti pekerjaan akuntan, pekerjaan guru, dokter, penasehat hukum.
Apa Tujuan Yang hendak dicapai dari Produksi?
Tujuan dari produksi adalah untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam usaha mencapai kemakmuran. Kemakmuran akan tercapai bila konsumen memiliki daya beli yang cukup tinggi dan barang/jasa yang diperlukan tersedia cukup untuk memenuhi kebutuhan.
Bagaimana Proses Produksi berlangsung?
Di dalam suatu proses produksi ada hal-hal yang harus diperhatikan, diantaranya:
- komposisi input yang bagaimana yang harus digunakan? bagaimana proses produksi berlangsung agar tingkat produksi maksimal?
Input Proses Produksi meliputi apa saja?Input dari proses produksi mencakup Faktor-faktor Produksi, di mana pembagian dari faktor-faktor produksi dapat ditampilkan dalam bagan di bawah ini:
Faktor produksi asli adalah faktor produksi yang tidak dapat diperbaharui dan sudah tersedia.
- Faktor produksi yang disediakan alam antara lain :tanah,air,barang tambang,iklim
- Tenaga Kerja berdasarkan SIFATnya terbagi:Tenaga Kerja Jasmani dan Rohani.Tenaga Kerja berdasarkan KUALITASnya :Tenaga Kerja terdidik,terlatih,tidak terdidik dan tidak terlatih
Faktor produksi turunan adalah hasil penggabungan dari faktor produksi asli yang merupakan perkembangan kebudayaan dan pengetahuan manusia.
- Modal terbagi berdasarkan SIFAT:Modal tetap & modal lancar,KEPEMILIKAN :modal individu & masyarakat, BENTUK :modal konkret & abstrak, SUMBER :sendiri & pihak lain
Jenis Produksi
Dari beberapa jenis kegiatan produksi terbagi atas beberapa bidang usaha, tingkatan produksi dan sudut pentahapannya, ini dapat dilihat dalam skema berikut ini:
Dari beberapa jenis kegiatan produksi terbagi atas beberapa bidang usaha, tingkatan produksi dan sudut pentahapannya, ini dapat dilihat dalam skema berikut ini:
- contoh bidang ekstraktif :pertambangan, penangkapan ikan, perburuan.
- agraria :pertanian dan perkebunan
- industri:ringan,berat,hulu,hilir
- produksi primer :pertanian, kehutanan, pertambangan, PLTA, perikanan
- produksi sekunder:kerajinan,pembangunan rumah
- produksi tertier : angkutan, perdagangan, distribusi, asuransi
Apa yang dimaksud dengan Teori Produksi?
Yang dimaksud dengan teori produksi adalah teori yang menjelaskan hubungan antara tingkat produksi dengan jumlah faktor-faktor produksi dan hasil penjualan outputnya.
Di dalam menganalisis teori produksi, kita mengenal 2 hal:
Di dalam menganalisis teori produksi, kita mengenal 2 hal:
- produksi jangka pendek, yaitu bila sebagian faktor produksi jumlahnya tetap dan yang lainnya berubah (misalnya jumlah modal tetap, sedangkan tenaga kerja berubah).
- produksi jangka panjang, yaitu semua faktor produksi dapat berubah dan ditambah sesuai kebutuhan.
Apa yang dimaksud dengan Teori nilai guna yang makin menurun?
Di dalam teori produksi jangka pendek dikenal hukum hasil lebih yang semakin berkurang (the law of diminishing marginal return), yaitu bila jumlah tenaga kerja ditambah terus sedangkan lahan pertanian tidak bertambah, pada tahap awal nilai tambah produksinya mengalami kenaikan tetapi pada tahap akhir nilai tambahan produksinya mencapai negatif.
Contoh: Seorang petani memiliki 1 ha lahan pertanian, pada awalnya ia mengerjakannya sendiri. Karena ia mempunyai 2 orang anak, maka lahan yang dia miliki dia bagi dengan anak-anaknya. Jumlah pekerja yang mengerjakan lahan itu memang bertambah, tetapi hasil yang diperolehpun harus dibagi dengan ke-2 anaknya itu. Demikian seterusnya, bila si anak memiliki anak lagi (yang berarti cucunya), maka harus berbagi lagi dengan cucunya, begitu seterusnya.
Di dalam teori produksi jangka pendek dikenal hukum hasil lebih yang semakin berkurang (the law of diminishing marginal return), yaitu bila jumlah tenaga kerja ditambah terus sedangkan lahan pertanian tidak bertambah, pada tahap awal nilai tambah produksinya mengalami kenaikan tetapi pada tahap akhir nilai tambahan produksinya mencapai negatif.
Contoh: Seorang petani memiliki 1 ha lahan pertanian, pada awalnya ia mengerjakannya sendiri. Karena ia mempunyai 2 orang anak, maka lahan yang dia miliki dia bagi dengan anak-anaknya. Jumlah pekerja yang mengerjakan lahan itu memang bertambah, tetapi hasil yang diperolehpun harus dibagi dengan ke-2 anaknya itu. Demikian seterusnya, bila si anak memiliki anak lagi (yang berarti cucunya), maka harus berbagi lagi dengan cucunya, begitu seterusnya.
Contoh Tabel produksi jangka pendek bidang pertanian
Tenaga Kerja (L) | Produk Total (TP) | Produk Rata2(AP) | Produk Marginal (MP) | Tahap Produksi |
1 | 4 | 4 | - | |
2 | 10 | 5 | 6 | |
3 | 21 | 7 | 11 | Awal |
4 | 28 | 7 | 7 | |
5 | 34 | 6 4/5 | 6 | |
6 | 39 | 6 1/2 | 5 | Tahap Kedua |
7 | 39 | 5 4/7 | 0 | |
8 | 36 | 4 1/2 | -3 | |
9 | 31 | 3 4/9 | -5 | Tahap Ketiga |
L = labour, jumlah tenaga kerja
TP = total product, jumlah hasil produksi
AP = average product, hasil produksi rata-rata
MP = marginal product, hasil produksi marginal
TP = total product, jumlah hasil produksi
AP = average product, hasil produksi rata-rata
MP = marginal product, hasil produksi marginal
Dari data tabel di atas dapat dibuatkan grafiknya sebagai berikut:
Peran Dan Tujuan Pengusaha
Apa Peran dan Tujuan dari Pengusaha?
Pada dasarnya pengusaha memiliki peran penting dalam kegiatan produksi dan distribusi dalam memenuhi kebutuhan masyarakat berupa penyediaan barang dan jasa yang mencukupi semua kebutuhan, baik sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan, maupun hiburan. Sedangkan tujuan yang ingin dicapai oleh pengusaha pada umumnya adalah bagaimana mencapai keuntungan yang maksimal.
Misalnya, seorang pengusaha berusaha memenuhi kebutuhan konsumsi gula pasir yang dibutuhkan konsumen. Maka ia berusaha memasok kebutuhan gula bagi konsumen dengan memproduksi sesuai kebutuhan konsumen dan berusaha untuk mendapatkan bahan baku gula (tebu) dari petani-petani tebu dengan harga yang relatif lebih murah, dengan tujuan untuk menekan biaya produksi dan mendapatkan keuntungan.
Pada dasarnya pengusaha memiliki peran penting dalam kegiatan produksi dan distribusi dalam memenuhi kebutuhan masyarakat berupa penyediaan barang dan jasa yang mencukupi semua kebutuhan, baik sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan, maupun hiburan. Sedangkan tujuan yang ingin dicapai oleh pengusaha pada umumnya adalah bagaimana mencapai keuntungan yang maksimal.
Misalnya, seorang pengusaha berusaha memenuhi kebutuhan konsumsi gula pasir yang dibutuhkan konsumen. Maka ia berusaha memasok kebutuhan gula bagi konsumen dengan memproduksi sesuai kebutuhan konsumen dan berusaha untuk mendapatkan bahan baku gula (tebu) dari petani-petani tebu dengan harga yang relatif lebih murah, dengan tujuan untuk menekan biaya produksi dan mendapatkan keuntungan.
Apa saja perilaku pengusaha yang menguntungkan masyarakat?
Berikut ini beberapa perilaku pengusaha yang mengutungkan masyarakat:
Berikut ini beberapa perilaku pengusaha yang mengutungkan masyarakat:
- Memiliki keahlian pengusaha, berperilaku profesional sehingga mampu menciptakan hasil produksi yang sesuai dengan kebutuhan dan daya beli masyarakat.
- Mampu meningkatkan produksi dengan menentukan komposisi faktor-faktor produksi yang dapat meminimumkan biaya.
- Berusaha dan mampu memperoleh keuntungan maksimal yang digunakan antara lain untuk meningkatkan dan masyarakat di sekitar perusahaan.
- Menggunakan keuntungan perusahaan untuk memperluas usaha.
- Patuh membayar pajak
Apa saja perilaku Pengusaha yang merugikan masyarakat?
Berikut ini beberapa perilaku pengusaha yang merugikan masyarakat:
Berikut ini beberapa perilaku pengusaha yang merugikan masyarakat:
- Tidak memiliki keahlian pengusaha
- Fungsi-fungsi pengusaha, seperti penerapan fungsi manajemen planning, organizing, actuating and controlling tidak efektif dan terjadi pemborosan.
- Biaya produksi lebih besar dari hasil penjualan, sehingga perusahaan menderita kerugian
- Pajak tidak dibayar
- Perolehan kredit dari bank tidak digunakan untuk menyehatkan perusahaan, tetapi digunakan untuk kepentingan pribadi.
- Limbah industri perusahaan mencemari sungai dan udara sekitarnya.
Latihan